Johann Wolfgang von Goethe adalah seorang penyair, kosmopolitan dan sekaligus seorang negarawan di negara Jerman. Tingkat IQ-nya pun bukan main-main, yaitu 210. Jika Anda belum belum tahu (atau lupa) dengan diskripsi IQ, maka sebagai informasi bagi Anda bahwa kecerdasan normal pada IQ 90 – 110, Super 110 – 120, sangat super 120 – 140. Sedangkan lebih dari 140, maka deskripsinya adalah GENIUS!!! Goethe memiliki 51 poin IQ lebih tinggi daripada Albert Einstein yang ‘baru’ sampai pada angka IQ 161. Luar Biasa! Tokoh dunia yang lahir pada tanggal 28 Agustus 1749 ini adalah anak tertua dari pasangan Johann Kaspar Goethe dan Katharina Elisabeth Textor Goethe. Keduanya (orang tua Goethe) menikah pada tahun 1748. Bakat kreativitas dan imajinasinya adalah ‘warisan’ dari sang ibu, sedangkan pembawaannya yang tenang ia peroleh dari ayahnya.
Keberhasilan Goethe sebagai seorang yang mempunyai IQ tertinggi di dunia tentu bukan didapatnya secara cuma-cuma. Goethe kecil hidup bahagia bersama kedua orang tuanya dan saudara perempuannya, Cornelia (yang telah menikah dengan sahabat Goethe pada tahun 1773). Buku-buku, seni rupa dan seni teater yang melimpah di sekelilingnya menjadi ‘santapan’nya setiap hari. Keadaan ini telah mampu mengasah imajinasinya dengan cepat. Selain itu, ia juga memperoleh pendidikan secara private di rumah. Orang tuanya telah menyewa guru untuk membimbing Goethe beserta saudara perempuannya.
Saat kota Frankfurt berhasil diduduki oleh Perancis (pada masa perang 7 tahun), banyak sekali serombongan teater Perancis masuk ke kota itu dan mereka sering mengadakan pementasan-pementasan. Masa-masa itu rupanya tidak dapat dilepaskan dari keberhasilan Goethe menjadi seorang sastrawan ulung. Goethe sering menonton pementasan yang diadakan oleh serombongan teater Perancis secaga gratis, karena kebetulan kakeknya adalah seorang yang mempunyai pengaruh dan kedudukan saat itu.
Sejak kecil, Goethe telah menunjukkan bakat dan minatnya pada seni sastra. Pada usianya yang ke -16 tahun, ia telah menerbitkan buku puisi berjudul Annete. Karya-karya Goethe pada waktu itu banyak dinspirasi oleh kisah cintanya pada seorang gadis, putri penjual wine di restaurant tempat Goethe biasa makan malam. Gadis itu bernama Anna.
Goethe menciptakan karya-karya besar yang menjadi harta besar untuk kebudayaan Eropa abad ke-18. Salah satu karya terkenal Goethe berjudul Erlkonig (Raja Mambang) yang digubah menjadi sebuah simponi oleh komponis besar asal Jerman, Franz Schubert.
Berthold, seorang pengamat sastra Jerman yang juga sekaligus dosen Sastra Indonesia di Universitas Bonn, Jerman mengungkapkan Goethe merupakan salah satu contoh pujangga besar Eropa abad ke-18 yang memiliki apresiasi tinggi terhadap budaya Timur. Melalui puisi-puisinya, Goethe ingin menyampaikan pada masyarakat Eropa pada zaman itu, antara budaya Timur dan Barat memiliki banyak persamaan daripada perbedaan.
Post a Comment
Terima Kasih atas kunjungan anda. Jika Anda COPAS Tolong cantumkan Link Sumber. Mohon gunakan kata-kata yang sopan dalam memberikan komentar.
Komentar SPAM, SARA dan sejenisnya tidak akan di tampilkan.
Jangan lupa tinggalkan jejak dengan berkomentar :)