Headlines News :
Home » , » Cara Efektif Untuk Menanggulangi Belajar Dengan SKS (Sistem Kebut Semalam)

Cara Efektif Untuk Menanggulangi Belajar Dengan SKS (Sistem Kebut Semalam)

Written By Unknown on Wednesday, 11 December 2013 | 22:25



BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH
            Pendidikan di Indonesia memang sudah maju, bahkan diterapkan pendidikan sembilan tahun. Dengan semakin meningkatnya pendidikan di Indonesia sekarang ini, apakah dapat membawa warga negara menjadi orang-orang yang berkualitas dan berdaya guna? Tentu saja pendidikan yang bermutu dapat membawa warga negaranya menjadi berkualitas. Tetapi semua itu tidak mudah!
Banyak kita lihat di negara kita para sarjana yang sudah selesai dari bangku kuliah, banyak yang mengganggur dan hanya berdiam diri di rumah. Dari sekian banyak sarjana ini berapa persen sarjana yang benar-benar berkualitas dan menguasai bidang yang telah mereka pelajari selama ini.
            Dapat dilihat siswa-siswi mulai dari SD sampai PT kebanyakan dalam mengikuti proses belajar mengajar di bangku sekolah kurang dapat menggunakan sistem belajar yang efisien. Selama ini mereka Cuma datang kesekolah kemudian di kelas mereka Cuma duduk, mencatat dan mendengarkan. Setelah sampai di rumah pelajaran yang mereka dapat di sekolah tidak diulang lagi. Kejadian semacam ini dilakukan dengan cara berulang-ulang sampai tiba waktu ujian. Baru semua pelajaran dibuka dan dipelajari. Dalam menghadapi ujian mereka menggunakan sistem belajar SKS-an yaitu sistem kebut semalam. Jadi mereka mempelajari semua apa yang dipelajari selama ini dalam waktu semalam suntuk. Sistem belajar semacam ini banyak dilakukan oleh kebanyakan siswa sehingga presentasi yang mereka dapat kurang bagus.
            Cara belajar yang semacam ini akan mengakibatkan para lulusan tidak berkualitas dan bermutu tinggi, bahkan setelah ujian selesai materi yang didapat selama ini hilang semua. Hal semacam ini menggugah penulis untuk menulis makalah ini.
            Belajar memang bukan permasalahan yang mudah dilakukan. Pendekatan belajar (approach to learning) dan strategi atau kiat melaksanakan pendekatan serta metode belajar termasuk faktor-faktor yang turut menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa. Sering terjadi seorang siswa yang memiliki kemampuan rana cipta (kognitif) yang lebih tinggi daripada teman-temannya, ternyata hanya mampu mencapai hasil yang sama dengan yang dicapai teman-temannya. Bahkan, bukan hal yang mustahil jika suatu saat siswa cerdas tersebut mengalami kemerosotan prestasi sampai ke titik yang lebih rendah daripada prestasi temannya yang berkapasitas rata-rata. Sebaliknya, seorang siswa yang sebenarnya hanya memiliki kemampuan rana cipta rata-rata atau sedang, dapat mencapai puncak prestasi (sampai batas optimal kemampuannya) yang memuaskan, lantaran menggunakan pendekatan belajar yang efisien dan efektif.
 Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat kita bedakan menjadi 3 macam, yaitu:
  1. Faktor internal (dalam siswa), yakni keadaan / kondisi jasmani dan rohani siswa.
  2. Faktor eksternal (luar siswa), yakni kondisi lingkungan disekitar siswa.
  3. Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran.   
            Dalam masalah belajar ini memang memerlukan konsentrasi yang tinggi. Pada hal orang tidak mudah untuk dapat berkonsentrasi. Karena dalam kehidupan ini ada saja permasalahan yang dihadapi oleh setiap orang. Masalah antara orang yang satu dengan orang yang lain sangat berbeda-beda. Mengingat begitu sulit dan banyaknya persoalan yang dapat mengganggu dalam belajar ini, maka dalam kesempatan ini penulis akan berbicara masalah hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam belajar supaya belajar dapat berhasil dan setiap siswa dapat belajar dengan efisien dengan tidak menggunakan sistem belajar secara SKS.

B. TUJUAN PEMBUATAN MAKALAH
1) Makalah ini penulis buat untuk membantu para siswa dalam belajar yang diharapkan mereka dapat mengetahui hal-hal apa saja yang dapat dilakukan agar mereka dapat belajar dengan efisien.
2) Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas dosen mata kuliah Psikologi Pendidikan.

 
BAB II
PEMBAHASAN

Belajar merupakan hal yang sangat membosankan dikalangan para siswa. Mereka lebih suka belajar pada waktu mau ujian dan selebihnya tidak pernah belajar lagi. Mengapa hal semacam ini banyak terjadi di kalangan para siswa?
Permasalahan ini memang sangat komplit sekali penyebabnya dan harus dikaji satu persatu. Dalam kesempatan ini penulis mencoba mengungkap permasalahan dalam belajar.
Seseorang yang akan melakukan kegiatan belajar sering merasa malas untuk memulai membuka buku apalagi membacanya. Rasa malas ini merupakan penyakit dalam belajar yang harus segera dihilangkan. Menghilangkan rasa malas ini memang tidak mudah, tetapi kita harus berusaha menghilangkan rasa malas ini semaksimal mungkin. Karena kalau tidak dapat menghilangkannya kita tidak akan pernah dapat berkonsentrasi dalam belajar yang pada akhirnya kita melakukan belajar dengan cara SKS (Sistem Kebut Semalam). Sistem SKS ini kalau tidak kita hilangkan akan sangat berpengaruh sekali terhadap mutu dalam pendidikan di negara kita. Oleh karena itu penulis mencoba untuk mengungkap hal-hal apa saja yang dapat mengurangi kegiatan belajar secara SKS. Penulis berharap para siswa dapat secara tepat dan efisien dalam menentukan metode belajarnya.
Untuk menghilangkan rasa malas sewaktu kita mau memulai belajar adalah dengan cara, yaitu :

1. Kita harus mempunyai tujuan belajar.
Banyak orang yang belajar tidak mengetahui tujuan yang ingin dicapai. Pada hal tujuan belajar yang ingin dicapai mencapai tujuan lebih lanjut dari cita-cita yang ingin dicapai yang berkaitan dengan tujuan hidup si siswa tersebut. Kalau si siswa tersebut tidak mempunyai motif yang kuat dalam belajar dia secara otomatis tidak akan dapat melakukan kegiatan belajar. Tujuan yang ingin dicapai dalam belajar merupakan hal yang sangat mendukung dalam belajar sehingga orang mempunyai tujuan belajar secara otomatif akan selalu mempunyai semangat untuk belajar dan tidak malas untuk memulai belajar.
2. Mempunyai rasa suka / cinta terhadap pelajaran.
Rasa suka terhadap pelajaran ini harus dilakukan terhadap semua mata pelajaran. Dengan mempunyai rasa suka ini sedikit banyak akan menimbulkan motivasi untuk melakukan kegiatan belajar. Seandainya kita mempunyai perasaan tidak suka terhadap sesuatu pasti kita tidak akan melakukan sesuatu terhadap semua hal yang tidak kita sukai. Demikian juga terhadap suatu pelajaran, bila kita tidak menyukai pelajaran tertentu pasti kita mempunyai perasaan malas untuk mempelajarinya. Biasanya kalau kita tidak suka terhadap pengajarnya. Sehingga apabila kita tidak suka terhadap suatu pelajaran atau terhadap gurunya kita harus berusaha membuang perasaan tidak suka itu dan mencoba untuk menyukainya. Dengan kita mempunyai perasaan suka kita akan melakukan segala hal terhadap sesuatu yang kita sukai, demikian juga terhadap suatu pelajaran.
3. Mempunyai percaya diri.
Bahwa tidak ada mata pelajaran yang tidak dapat dipahami, kalau kita mau belajar dengan giat setiap hari. Kita jangan terlalu menggantungkan diri kepada orang lain karena sikap seperti ini akan membuat kita malas untuk belajar. Kita dapat mencoba mengerjakan pekerjaan-pekerjaan rumah dengan sendiri atau memahami suatu pelajaran dengan jalan giat membaca kalau semua ini dapat diatasi sendiri kita akan mempunyai percaya diri bahwa kita mampu mengerjakan sendiri.
4. Mempunyai sikap yang ulet dan tidak mudah putus asa.
Sikap yang ulet ini akan mengalahkan anak yang pandai sekalipun. Biasanya anak yang ulet tidak mau menyerah dia selalu mencoba dan mencoba sampai dia berhasil sehingga sikap yang ulet ini dapat mendorong kita untuk selalu belajar tanpa menunggu saat ujian tiba. Sikap ini akan menghilangkan sistem belajar secara SKS.
5. Mempunyai keteraturan dalam belajar.
Keteraturan dalam belajar ini dapat kita lakukan dengan cara membuat jadwal kegiatan setiap hari. Dengan jalan membuat jadwal ini kita dapat mengatur kapan waktu yang pas untuk belajar. Dengan cara seperti ini kita akan selalu melakukan apa yang telah kita jadwalkan terutama masalah belajar ada pepatah yang mengatakan bahwa belajar 5 menit setiap hari akan lebih baik dari pada kita belajar 5 jam sehari, artinya apabila kita belajar sedikit asalkan secara teratur kita akan dapat sukses.
6. Mempunyai kedisiplinan dalam belajar.
Sikap disiplin ini akan menghilangkan rasa malas dalam belajar. Apabila kita mempunyai kedisiplinan kita tidak akan menunda-nunda. Suatu pekerjaan terutama masalah belajar, kita tidak akan menunda-nunda dalam belajar sampai tiba waktunya ujian kemudian baru belajar. Kedisiplinan akan menghilangkan kebiasaan kita belajar secara sistem SKS. Karena dengan disiplin kita akan senantiasa belajar setiap hari.

7. Mempunyai tempat belajar yang menyenangkan.
Tempat belajar sanagt mendukung kita dalam melakukan kegiatan belajar. Ruang belajar usahakan jangan sampai jadi satu dengan tempat tidur. Karena kalau jadi satu akan mempengaruhi kita dalam belajar. Kalau tidak memungkinkan terpisah, boleh jadi satu tapi harus diperhatikan pengaturannya jangan sampai membuat hasrat untuk membaringkan tubuh ke tempat tidur. Selain masalah kamar belajar masalah penerangan dan perlengkapan lain harus diperhatikan. Penerangan jangan terlalu terang dan jangan terlalu redup karena dapat menyebabkan mengantuk. Masalah suasana kamar juga diusahakan jangan terlalu panas atau dingin. Masalah perlengkapan alat tulis harus selalu tersedia.  Jangan sampai pas kita membutuhkan perlengkapan tersebut. Kita harus mencarinya atau membeli dulu hal semacam ini dapat mengganggu konsentrasi dalam belajar.

 
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat kita simpulkan bahwa hal-hal yang dapat membantu kita untuk belajar secara sistem SKS yang terpenting adalah kita harus mempunyai tujuan yang ingin dicapai dalam belajar dengan cara ini kita akan selalu belajar setiap hari. Setelah itu kita harus mempunyai rasa suka terhadap semua pelajaran, mempunyai percaya diri bahwa kita mampu mengerjakan segala sesuatu sendiri, mempunyai keuletan, mempunyai keteraturan dalam belajar, mempunyai kedisiplinan dan terakhir adalah hal yang dapat mendukung untuk belajar adalah tempat belajar.
Dengan uraian singkat ini penulis berharap dapat membantu para siswa untuk mau belajar setiap hari dan mau meninggalkan sistem SKS yang selama ini semarak dilakukan di kalangan siswa.
B. SARAN
Penulis sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Untuk melengkapi pengetahuan pembaca terhadap hal-hal diatas. Penulis menyarankan untuk membaca buku ”cara belajar yang efisien” yang digunakan sebagai buku acuan dalam penulisan makalah ini.
Penulis minta maaf apabila dalam penyusunan makalah ini banyak kekurangan atau kesalahan. Penulis berharap makalah ini bermanfaat bagi saya pribadi dan pembaca pada umumnya.                  

DAFTAR PUSTAKA

Abu Ahmadi, H.DRS,Widodo Supriyono. 1991. Psikologi Belajar. Rineka Cipta. Jakarta  
Djiwandono, Sri Esti Wuryani. 2002. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Grasindo
Muhibbin Syah, M.Ed. 1995. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Penerbit : PT. Remaja Rosdakarya. Bandung
Winkle, W. 1996. Psikologi Pengajaran. Jakarta : Rasindo
Share this post :

Post a Comment

Terima Kasih atas kunjungan anda. Jika Anda COPAS Tolong cantumkan Link Sumber. Mohon gunakan kata-kata yang sopan dalam memberikan komentar.
Komentar SPAM, SARA dan sejenisnya tidak akan di tampilkan.
Jangan lupa tinggalkan jejak dengan berkomentar :)

 
Support : Jadwal Training 2016 | Informasi Training dan Seminar Indonesia | Mas Template
Copyright © 2011. WWW.SINTANG.COM - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger