Relaksasi dapat diartikan sebagai kieadaan yang
menggambarkan bahwa tidak terdapat ketegangan secara fisik, emosi maupun secara
mental. Relaksasi juga dapat dipakai dalam bidang kedokteran; psikologi; dan
psikiatri. Kecemasan yaitu suatu respon individu yang mengalami kebinggungan;
kekhawatiran; kegelisahan dan ketakutan. Kecemasan berhubungan dengan aspek
subjektif emosi; antara lain: pengalaman pribadi yang hanya dapat dirasakan dan
diketahui oleh individu itu sendiri.
Berdasarkan uraian diatas
dapat diketahui ”Apakah relaksasi dapat menurunkan tingkat kecemasan?”
A. Kecemasan
1. Pengertian
Kecemasan didefinisikan sebagai perasaan
yang tidak menyenangkan disertai rasa frustasi dan ketidak jelasan tentang masa
depan dengan berfikiran negatif seperti ancaman
kegagalan; perasaan tidak mampu dalam mengerjakan pekerjaannya dan kurang
optimis (Branca dalam Syafir, 2001). Kecemasan (Indrayanti, 2003) adalah
menggabungkan banyak hal dari respon fisik dan psikologis. Ketika seorang
individu mengalami kecemasan, mereka cenderung akan merasakan jantung yang
berdebar-debar, nafas semakin cepat, perut seperti terikat simpul-simpul,
perasaan bergejolak dan berkeringat. Kecemasan (Rees dalam Gunarsa, 2000)
merupakan gejala normal pada manusia dan dikatakan patologis, apabila gelaja
itu menetap dalam jangka waktu lama. Kecenderungan cemas memungkinkan individu
untuk mudah cemas, sedangkan keadaan cemas adalah dimana kecemasan yang dialami
pada waktu tertentu ditandai dengan perasaan tidak menentu dan mengambang.
2.
Tipe-tipe Kecemasan
Menurut Freud (Koeswara, 2001), membedakan
kecemasan menjadi 3 macam; yaitu :
a. Kecemasan Realitas (Objektif): kecemasan
individu terhadap bahaya-bahaya nyata yang berasal dari luar, seperti : api,
orang jahat, dll.
b. Kecemasan Neurotik : kecemasan atas tidak
terkendalinya naluri-naluri oleh ego yang nantinya dapat mendatangkan hukuman
atau kecemasan terhadap hal-hal yang ada dalam bayangan seseorang karena
pengalamannya, seperti : tidak pernah melakukan kesalahan lalu mendapatkan
hukuman.
c. Kecemasan Moral : kecemasan yang timbul
akibat tekanan super ego atas ego yang menimbulkan kecemasan moral mengacu
kepada otoritas riil (nyata) diluar individu. Kecemasan moral muncul pada saat
seseorang melanggar nilai moral dimasyarakat atau keluarga.
3.
Bentuk-bentuk Kecemasan
1. State Anxiety :Gejala kecemasan yang
timbul saat seseorang dihadapankan pada situasi yang dirasa mengancam.
2. Trait
Anxiety : Kecemasan yang menetap dan sudah terintegrasi dsalam kepribadian
sehingga seseorang yang mempunyai kecemasan ini lebih mudah menjadi cemas jika
menghadapisituasi tertentu.
4.
Aspek-aspek Kecemasan
1) Kognitif : respon terhadap kecemasan dalam
pikiran individu
2) Somatik : reaksi tubuh terhadap adanya
bahaya
3) Emosi : reaksi individu ditunjukkan dengan
munculnya perasaan-perasaan yang tidak menyenangkan, seperti : gelisah dan
khawatir
4) Perilaku : reaksi individu terhadap
situasi yang dirasakan mengancam
5.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kecemasan :
1.
Faktor Lingkungan
Lingkungan atau sekitar tempat tinggal
individu mempengaruhi cara berfikir individu tentang dirinya dan orang lain.
Hail ini bisa disebabkan dari pengalaman individu dengan keluarga, teman, rekan
kerja, dll. Kecemasan akan timbul jika individu merasa tidak aman
lingkungannya.
2.
Emosi yang ditekan
Kecemasan dapat terjadi jika individu
menekan rasa marah atau frustasi dalam jangka waktu lama dan individu tidak
dapat menentukan jalan keluar atas marah atau frustasinya.
3.
Sebab-sebab fisik
Pikiran dan tubuh senantiasa saling
berinteraksi dan dapat menyebabkan timbulnya jecemasan. Hal ini biasanya
terlihat dalam kondisi seperti : kehamilan dan masa remaja,selama tertimpa
kondisi-kondisi ini perubahan perasaan biasanya muncul dan dapat menyebabkan
kecemasan.
B.
Relaksasi
1. Pengertian
Relaksasi adalah salah satu tehnik dalam
terapi perilaku yang intinya untuk menghilangkan kecemasan dan releksasi tidak
memrlukan usaha karena usaha keras akan mendatangkan ketegangan (Haris,
Kristyawati,2000).
2. Metode-metode Relaksasi
1. Relaksasi Otot
Bertujuan mengurangi ketegangan dan
kecemasan dengan cara melemaskan otot-oto pada badan. Ada 3 macam relaksasi
otot, antara lain :
a) Reaksi Otot Melalui Tension Relaxation
Individu
diminta untuk menegangkan otot dan melemaskan kelompok otot pada badan,
kemudian diminta untuk merasakan dan menikmati perbedaan antara otot ketika
tegang dan ketika lemas.
b) Reaksi Otot Melalui Letting Go
Setelah
individu dilatih semua relaksasi pada semua kelompok otot tubuhnya, selanjutnya
ia dilatih relaksasi melalui letting go yang bertujuan memperdalam relaksasi.
Pada fase ini, individu dilatih untuk menyadari ketegangannya dan dapat
mengurangi serta menghilangkan ketegangan tersebut.
c) Relaksasi Deffential
Dilakukan
dengan cara menginduksi individu untuk relaksasi yang dalam pada otot-otot yang
tidak diperlukan untuk melakukan suatu aktivitas tertentu , kemudian mengurangi
ketegangaan yang berlebihan pada otot-otot yang diperlukan untuk aktivitas-aktivitas
tersebut. Sehingga hanya terdapat ketegangan yang wajar pada otot-otot yang
diperlukan untuk melakukan aktivitas tersebut.
2. Relaksasi Kesadaran Panca Indera
Dalam tehnik ini, individu diberi seri
pertanyaan yang tidak untuk dijawab secara lisan tetapi untuk dirasakan sesuai
dengan apa yang dapat atau tidak dapat dialami individu pada waktu yang
diinstruksikan.
3.
Relaksasi Melalui Hipnotis
3.
Faktor-faktor yang mempengaruhi hipnotis:
1. Individu mengetahui tentang peranan ketegangaan
pada masalah-masalah yang dihadapinya.
2. Individu memahami dasar pemikiran
pelatihan sehingga tahu cara kerja.
3. Individu duduk dikursi atau tempat tidur
yang nyaman.
4. Kondisi ruangan yang nyaman.
5. Individu dihindarkan dari sinar langsung
mengenai mata.
6. Individu merilekskan seluruh bgagian
tubuhnya.
7. Ahli terapi atau pelatih perlu lebih
tenang, berkata dengan nada rendah,lembut dan sejuk selama relaksasi.
4.
Hubungan Relaksasi terhadap Kecemasan
Menurut
pandangan ilmiah, relaksasi merupakan perpanjangan otot skeletal sedangkan
ketegangan merupakan kontraksi terhadap perpindahan otot. Selain itu relaksasi
dapat diartikan sebagai keadaan yang menggambarkan bahwa tidak terdapat
ketegangan baik secara fisik maupun secara mental.
Dari uraian diatas, relaksasi merupakan
cara yang efektif untuk menentukan tingkat kecemasan seseorang. Dengan relaksasi
ketegangan-ketegangan oto dapat mengendur, berkurangnya nyeri dikepala,
kekakuan pada dada, dan lain sebagainya.
C. Dinamika Psikologis
Dalam ilmu psikologi relaksasi merupakan
suatu metode untuk mengurangi tekanan dan kecemasan. Ciri- ciri kecemasan
antara lain, mereka cenderung akan merasa jantung berdebar- debar, nafas
smakin cepat perut seperti terikat simoul- simpul, perasaan bergejolak dan
berkeringat. Menurut Jhohan (2005) bila seseorang menggunakan musik untuk
relaksasi maka pikiran abstraknya akan menurun kekondisi normal.
Berdasarkan
uraian diatas dapat disimpulkan bahwa melakukan relaksasi dapat menurunkan
tingkat kecemasan.
IV. HIPOTESIS
Ada perbedaan tingkat kecemasan antara
subjek yang melakukan relaksasi dengan tidak melakukan relaksasi. Subjek yang
melakukan relaksasi mempunyai tingkat
kecemasan yang lebih rendah dari pada yang tidak melakukan relaksasi.
Post a Comment
Terima Kasih atas kunjungan anda. Jika Anda COPAS Tolong cantumkan Link Sumber. Mohon gunakan kata-kata yang sopan dalam memberikan komentar.
Komentar SPAM, SARA dan sejenisnya tidak akan di tampilkan.
Jangan lupa tinggalkan jejak dengan berkomentar :)