Adi sedang menyelesaikan skripsi, sudah hampir lima tahun dia berada di salah satu perguruan tinggi unggulan di Kota Bandung namun kelulusan tak kunjung menghampiri dia.
Sebenarnya tahun lalu dia bisa saja lulus, kalau bukan karena pekerjaan yang menumpuk dan menyita waktu serta ditambah selalu ada masalah antara dia dan pacarnya. Berbagai alasan telah ia kemukakan kepada kedua orang tuanya karena dia belum di wisuda juga. Ibu Cuma berpesan bahwa segera selesaikan kuliah kemudian terserah mau bekerja apa dan dimana pun tidak akan dilarang selagi halal, sedangkan ayah juga berpesan sama dan tambahan dari ayah hanya jangan dulu pacaran serius hidup masih panjang, pilih jodoh yang benar dan jangan sembarang.
Iya, semua beban dipikiran Adi selalu membuat dia sering mengalihkan perhatian ke sang pacar, terkadang dia terlena, terkadang terbebani dengan sifat pacarnya yang posesif namun apa mau dikata jika telah terlanjur sayang, apa pun dilakukan. Tidak jarang Adi menghabiskan waktu lebih lama dengan pacarnya dibandingkan mengerjakan skripsi yang sudah deadline.
Sebetulnya tahun ini Adi mendapatkan pekerjaan baru yang lebih menyenangkan dan tidak menyita waktu, Adi bekerja menjadi penyiar dan karena masih baru di kantor dia ditempatkan untuk siaran malam. Dia mulai akrab berteman dengan angin malam, meskipun pada awal bekerja dia sempat terkena sakit, namun semangat tak kenal lelah menghantarkan ia kepada satu tahap lebih baik dibandingkan kehidupan sebelumnya.
Paling tidak meskipun Adi belum menyelesaikan skripsinya, tapi dalam hal bekerja dia sudah layak disebut Mahasiswa Mandiri, karena diusia yang masih muda, dia telah mencoba berbagai hal mulai dari menjaga kedai pempek, berbisnis MLM, berdagang di pasar minggu, menjual organizer board keliling kampus, jualan donat dan bakpao, ikut tender baju dan jaket, jualan pin, menjadi penyiar radio kampus, penyiar radio jambore nasional, meliput presiden, wawancara artis, jadi mc nikahan, ngasih training untuk siswa smp-sma, kerja full time di radio dewasa bandung, kerja di LSM dikirim ke Palembang dan hampir tiga bulan dikirim ke Papua, bisnis training, sampai dengan sekarang menjadi penyiar dangdut di kota Kembang, sungguh perjalanan yang panjang selama menjadi mahasiswa dari susahnya makan, masak nasi sendiri dengan beras yang paling murah dan ditanak diatas kompor minyak, cuma makan nasi dan bakwan itupun boleh ngutang bakwan di warung kopi, punya handphone lama sebesar setengah batu bata yang hurufnya cuma bisa dibaca satu baris kesamping dan itupun hilang di masjid. Sampai perlahan punya komputer, bisa beli handphone yang ada kamera sendiri, malah terlalu boros jadinya, beli motor, bayar kosan, beli netbook dan notebook (gaya banget Komputer, Notebook dan Net-book) yang akhirnya dijual semua tinggal Notebook tercinta ini.
Ah sungguh banyak kawan yang bisa diceritakan tentang Adi, sungguh mahasiswa unik, tapi dia tidak hanya sibuk bekerja dan hidup susah. Dia juga aktif di berbagai organisasi kampus, himpunan mahasiswa, bem fakultas, bem universitas, sampai dengan ikatan mahasiswa seluruh Indonesia pun pernah dia ikuti, acara kampus sudah dia jalani semua mulai dari acara sehari bersama anak sholeh, ceramah ilmiah, pelantikan guru besar, wisuda, sampai seminar tentang pornografi yang menghadirkan Moamar Emka (aktivis underground seks bebas).
Jangan Tanya apa-apa lagi mengenai aktivitas Adi selama kuliah. Cukup.
Ah kenapa kau memaksa, baiklah tak lengkap kalau kuceritakan tentang kegiatannya diluar kampus (maksud kampus adalah tempat berkuliah) tapi tak menceritakan sisi kehidupan kuliah dan akademis, begini kawan IPK-nya diatas standar, menerima beasiswa selama 3 tahun berturut-turut, pernah jadi finalis Program Kreativitas Mahasiswa tingkat nasional, sering ikut lomba karya ilmiah tingkat universitas, terakhir dia menjadi juara dua tingkat fakultas. Terakhir sudah take mau jadi Asisten Dosen Penerapan Komputer, tapi akhirnya batal karena dia berada di Papua, lagi-lagi karena pekerjaan.
Sudah lengkapkan tentang Adi, kenapa dia belum juga menyelesaikan skripsinya, namun tahun ini tidak ada alasan lagi untuk menunda kelulusan. Semua kegiatan sudah dibekukan kecuali siaran dan ngulang kuliah, pacar juga sudah putus, jadi sekarang saat yang tepat untuk menyelesaikan skripsi lalu di wisuda.
“Jangan pernah menunggu keadaan sempurna untuk memulai sesuatu karena saat sempurna tidak akan pernah kita temui kecuali melakukan itu dari sekarang”
19 Maret 2009
****
Saat ini Adi sudah lulus, menjadi sarjana S1 dengan gelar STP, memiliki usaha cafe dan training. Dan melanjutkan S2 di ITB. Masih siaran, tp sudah pindah ke salah satu radio bisnis Bandung.
“Bermimpilah, maka Tuhan akan memeluk mimpi-mimpi itu” - Andrea Hirata
Post a Comment
Terima Kasih atas kunjungan anda. Jika Anda COPAS Tolong cantumkan Link Sumber. Mohon gunakan kata-kata yang sopan dalam memberikan komentar.
Komentar SPAM, SARA dan sejenisnya tidak akan di tampilkan.
Jangan lupa tinggalkan jejak dengan berkomentar :)