Headlines News :
Home » » Kumpulan Catatan komunitas kenduri cinta

Kumpulan Catatan komunitas kenduri cinta

Written By Unknown on Sunday, 15 July 2012 | 23:26

KenduriCinta: literally The Feast Of Love; the name of the monthly gathering (Maiyah) held since 2000 in Jakarta on the evening of the second Friday of each month at Taman Ismail Marzuki, Cikini, Central Jakarta

Mission
Komunitas KenduriCinta merupakan wadah silaturahmi yang tidak hanya berisikan kesenian namun juga mengedepankan pencerahan pada segi pendidikan politik, kebudayaan dan kemanusiaan yang multikultur. Gerakan Cinta dalam forum Maiyah KenduriCinta menjembatani kebaikan antar manusia, kemesraan dan cinta kasih agar nilai-nilai cinta yang hakiki tidak diabaikan apalagi ditinggalkan.

KenduriCinta memberikan suasana iklim yang sehat. Panggung dalam forum KenduriCinta bukan suatu pementasan tetapi suatu gerak bersama sehingga pada akhirnya tdak ada penonton dan yang ditonton, bukan wadah 'show of force' perorangan atau golongan, melainkan sebuah forum yang mengedepankan interaksi dan komunikasi yang jernih, pikiran obyektif dan hati nurani yang diliputi kasih.

Komunitas KenduriCinta terbentuk sejak pertengahan tahun 2000. Komunitas KenduriCinta adalah bagian dari komunitas Maiyah Nusantara yang telah lama dirintis oleh komunitas maiyah secara rutin bersama pada beberapa kota di Indonesia, antara lain: Jombang (Padhang Mbulan), Surabaya (BangBang Wetan), Semarang (Gambang Syafaat), Jogjakarta (Mocopat Syafaat), Malang (Obor Ilahi) dan Makassar (Paparandang Ate).

Company Overview
"lnna ma'ya Robbi", tutur Musa, Nabi alaihissalaam, untuk meyakinkan ummatnya bahwa Allah ada bersamanya. Muhammad Rasulullah saw, juga menggunakan kata sama -di gua Tsur- tatkala dikejar-kejar oleh pasukan musuh untuk menghibur dan memelihara iman Abu Bakar, sahabat beliau, Sayyid kita Rodhlialloohu'anhu: "La takhof wa la tahzan, innalloha ma'anaa". Jangan takut jangan sedih, Allah ada menyertai kita.

Bahasa kenegaraan Maiyah itu: Nasionalisme. Bahasa mondialnya: Universalisme. Bahasa peradabannya: Pluralisme. Bahasa kebudayaannya: Heterogenisme, atau kemajemukan yang direlakan, dipahami dan dikelola. Metode atau manejemen pengelolaannya bernama: Demokrasi.

Di dalam teori Maiyah Nasionalisme, selalu ditemukan adanya banyak pihak, ada banyak wajah, ada banyak warna, ada banyak kecenderungan dan pilihan. Masing-masing pilihan itu menggunakan wamanya sendiri-sendiri, wajahnya sendiri-sendiri dan kecenderungan sendiri-sendiri. Setiap mereka menghidupi dan menampilkan dirinya masing-masing. Sehingga pada semuanya tampak sebagai bhinneka. Berbagai perbedaan itu tidak membuat mereka berperang satu sama lain, karena diikat dan prinsip ke-ika-an, yakni komitmen kolektif untuk saling menyelamatkan dan mensejahterakan. Demikianlah berita gembira berdirinya Republik lndonesia dulu. Sikap Maiyah di antara berbagai pilihan itu adalah kesepakatan untuk saling menyetorkan kebaikan dan kemaslahatan untuk semua.

Yang Budha, berpakaianlah Buddha. Yang Katholik, Katholiklah. Yang lslam, lslamlah. Omswastiatu tak usah diganti Padamu Negeri. Halelluya tak usah diganti Tanah Tumpah Darahku. Shalaatullaah salaamullaah tak usah diganti lbu Kita Kartini. Heterogenitas itu cukup dijaga oleh satu prinsip: saling memperuntukkan dirinya bagi kebersamaan. ltulah Maiyah.

Sumber: http://www.facebook.com/MaiyahKenduriCinta/info



Share this post :

Post a Comment

Terima Kasih atas kunjungan anda. Jika Anda COPAS Tolong cantumkan Link Sumber. Mohon gunakan kata-kata yang sopan dalam memberikan komentar.
Komentar SPAM, SARA dan sejenisnya tidak akan di tampilkan.
Jangan lupa tinggalkan jejak dengan berkomentar :)

 
Support : Jadwal Training 2016 | Informasi Training dan Seminar Indonesia | Mas Template
Copyright © 2011. WWW.SINTANG.COM - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger